Selasa, 06 September 2016

kb pil



PIL KB

A.    Definisi
            Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah konsepsi yang digunakan dengan cara per-oral/kontrasepsi oral. Pil KB merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang banyak digunakan. Pil KB disukai karena relatif mudah didapat dan digunakan, serta harganya murah (Saifuddin, 2006).

B.     Jenis Pil KB
1.      Pil kombinasi
a.       Profil
a)      Efektif dan refersibel.
b)      Harus diminum setiap hari.
c)      Pada bulan-bulan pertama efek samping berupa mual dan perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan segera akan hilang.
d)     Efek samping serius sangat jarang terjadi
e)      Dapat dipakai semua Ibu usia reproduksi,baik yang sudah mempunyai anak maupun belum.
f)       Dapat mulai diminum setiap saat bila yakin sedang tidak hamil.
g)      Tidak dianjurkan pada ibu yang menyusui.
h)      Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat

b.      Jenis
a)      Monofosik: pil tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
b)      Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet dengan hormon aktif.
c)      Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen /progestin (E/P) dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.

c.       cara kerja
a)      Menekan ovulasi.
b)      Mencegah implamtasi.
c)      Lendir serviks mengental sehingga sulit didengan dilalui oleh sperma.
d)     Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula.

d.      Manfaat
a)      Memeliki efektifitas yang tinggi (hampir menyerupai efektifitas tubektomi),bila digunakan setiap hari (1 kehamilan per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan).
b)      Resiko terhadap kesehatan sangat kecil.
c)      Tidak mengganggu hubungan seksual.
d)     Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia),tidak terjadi nyeri haid.
e)      Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya untuk mencegah kehamilan.
f)       Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menoupause.
g)      Mudah dihentikan setiap saat
h)      Kesuburan segara kembali setelah penggunaan pil dihentikan.
i)        Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
e.       Membantu menncegah: kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker endometrium, kista ovarium, penyakit radang panggul, kelainan jinak pada payudara, dismenore.
f.       keterbatasan
a)      Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari.
b)      Mual, terutama pada 3 bulan pertama.
c)      Perdarahan bercak atau perdarahan sela, terutama 3 bulan pertama.
d)     Pusing
e)      Nyeri payudara
f)       Berat badan naik sedikit, tetapi pada perempuan tertentu kenaikan berat badan justeru memiliki dampak positif.
g)      Berhenti haid (amenore), jarang pada pil kombinai.
h)      Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui (mengurangi ASI).
i)        Pada sebagian kecil perempuan dapat enimbulkan depresi, dan perubahan suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seks berurang.
j)        Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan,sehingga resiko stroke,dan ganngguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit meningkat. Pada perempuan usia > 35 tahun dan merokok perlu hati-hati.
k)      Tidak mencegah IMS (Infeksi Menular Seksual),HBV,HIV/AIS

g.      Yang dapat menggunakan pil kombinasi
a)      Usia reproduksi
b)      Telah memiliki anak maupun belum memiliki anak
c)      Gemuk atau kurus
d)     Mengenginginkan metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi
e)      Setelah melahirkan dan tidak menyusui
f)       Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan ASI eksklusif,sedangkan semua cara kontrasepsiyang dianjurkan tidak cocok bagi ibu tersebut.
g)      Pasca keguguran
h)      Anemia arena haid berlebihan
i)        Nyeri haid hebat
j)        Siklus haid tidak teratur
k)      Riwayat kehamilan ektopik
l)        Kelainan payudara jinak.
m)    Kecing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata, dan saraf
n)      Penyakit tiroid, penyakit radang panggul,endometriosis, atau tumor ovarium jinak
o)      Menderita tuberkulosis (kecuali yang tidak sedang menggunakan rifampisin).
p)      Varises vena

h.      Yang tidak boleh menggunakan Pil Kombinasi
a)      Hamil atau dicurigai hamil
b)      Menyusui eksklusif
c)      Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya
d)     Penyakit hati akut (hepatitis)
e)      Perokok dengan usia > 35 tahun.
f)       Riwiayat penyakit jantung, stroke, aau tekanan darah > 180/110 mmHg.
g)      Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing manis >  20 tahun.
h)      Kanker oayudara atau dicurigai kanker payudara.
i)        Migrain dan gejala neurolgik fokal (epilepsi/riwayat epilepsi).
j)        Tidak menggunakan pil secara teratur setiap hari.

i.        Waktu Mulai Menggunakan Pil Kombinasi
a)      Setiap saat selagi haid, untuk mayakinkan kalau perempuan tersebut tidak hamil.
b)      Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid.
c)      Boleh menggunakan hari ke 8 samapi hari ke 14 atau tudak melakukan hubungan seksual sampai anda mengahabiskan pil tersebut.
d)     Setelah melahirkan: setelah 6 bulan pemberian ASI eksklusif, setelah 3 bulan dan tidak menyusui, pasca keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari).
e)      Bila berhenti kontrasepsi menggunakan injeksi, dan ingin menngantikan dengan pil kombinasi, pil dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid.


j.        Instruksi Kepada Klien
Catatan: tunjukkan cara mengeluarkan pil dari kemasannya dan ikuti panah yang menunjuk deretan berikut.
a)      Sebaiknya pil diminum setiap hari, lebih baik pada saat yang samasetiap hari.
b)      Pil yang pertama dimulai hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid.
c)      Saat dianjurkan penggunaannya pada hari pertama haid.
d)     Beberapa paket pil mempunyai 28 pil, yang lain 21 pil. Bila paket 28 habis, sebaiknya anda mulai minum pil dari paket yang beru. Bila pil 21 hari habis, sebaiknya tunggu satu minggu baru kemudian mulai minum pil dari paket yang baru.
e)      Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah menngunakan pil, ambilah pil yang lain, atau menngunakan metode kontrasepsi yang lain.
f)       Bila terjadi muntah hebat, atau menngunakan metode kontrasepsi yang lain.
g)      Bila terjadi muntah hebat, atau diare 24 jam, maka bila keadaan memungkinkan dan tidak memperburuk keadaan Anda, pil dapat diteruskan.
h)      Bila muntah diare bea perdarahan berlangsung 2 hari atau lebih, cara penggunaan pil mengikuti cara penggunaan pil lupa.
i)        Bila lupa minum 1 pil (hari 1-21), sebaiknya diminum pil tersebut segera setelah ingat walaupun harus minum 2 pil pada hari yang sama. Tidak perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain. Bil lupa 2 pil atau lebih (1-21),sebaiknya diminum 2 pil setiap hari sampaai sesuai skedul yang ditetapkan. Juga sebaiknya gunakan metode kontrasepsi yang lain atau tida melakukan hubungan seksual sampai telah menghabiskan paket pil terbut.
j)        Bila tidak haid, perlu segera ke klinik untuk tes kehamilan.

k.      Informasi Lain yang Perlu Disampaikan
a)      Pada permulaan penggunaan pil kadang-kadang timbul mual, pening atau sakit kepala, nyeri payudara, serta perdarahan bercak (spotting) yang bisa hilang sendiri. Kelinan seoeerti ini muncul terutama pada 3 bulan pertama penggunaan pil, dan makin lama penggunaannya kelainan tersebut akan hialng dengan sendirinya.
b)      Beberapa jenis obat dapat menguarangi efektivitas pil, seperti refampisin, fenitoin (Dilantin), barbiturat, griseofulvin, trisiklik antidepresan, ampisilin, dan pinisilin, tetrasiklin. Klien yang memakai obat-obatan di atas untuk jangka panjangsebaiknya menggunakan pil kombinasi dengan dosis etinilestradiol 50 mg atau dianjurkan menggunakan metode kontrasepangsi yang lain.

l.        Tabel  perhatian khusus untuk penggunaan pil kombinasi
Keadaan                                                                                                Saran
Tekanan darah tinggi

Kencing manis
Migrain


Menggunakan obat fenitoin,barbiturat, refampisin
Anemia bulan sabit
Sistolik >160 mmHg, atau diastolik > 90 mmHg
Tanpa komplikasi
Tanpa gejala neurologik lokal yang berhubungan dengan nyeri kepala

Pil tidak boleh digunakan

Pil dapat diberikan
Pil dapat diberikan


Pil dengan dosis etinilestradiol 50 mg

Pil jangan digunakan

m.    Efek Samping dan Penanganan
Efek samping atau masalah
Penanganan
a.       Amenorea (tidak ada perdarahan, atau spotting)
1.      Pemeriksaan dalam atau tes kehamilan, bila tidak hamil dan klien minum pil dengan benar, tenanglah. Tidak datang haid kemungkinan kurang adekuatnya efek estrogen terhadap endometrium. Tidak perlu pengobatan khusus. Coba brikan pil dengan dosisestrogen 50 ,g, atau dosisestrogen tetap, tetapi dosis progestin dikurangi. Bila klien hamil intrauterin, hentikan pil, dan yakinkan pasien, bahwa pil yang diminumnya telaah diminumnya tidak ada efek pada janin.
b.      Mual, pusing, atau muntah
      (akibat reaksi anafilaktik)
2.      Tes kehamilan, atau pemerikasaan ginekologik, bil tidak hamil, srankan minum pil saat makan malam, atau sebelum tidur.
c.       Perdarahan pervaginam/spotting
3.      Tes kehamilan, atua pemeriksaan ginrkologok. Saeankan minum pil pada waktu yang sama. Jelaskan bahwa perdarahan/spotting hal bisa trjadi pada tiga bulan pertama, dan lambat laun akan berhenti. Bila perdarahan atau spotting tetap saja terjadi, ganti pil dengan estrogen lebih tinggi (50 mg)sampai perdarahan tertasi, lau kembali ke dosis awal. Bikla perdarahan/spottig timbul lagi, lanjutkan dengan dosis 50

2.      Minipil ( pil progresteron )
a.       Profil
a)      Cocok untuk perempuan menyususi yang memeakai pil KB.
b)      Sangat efektif  pada masa laktasi.
c)      Dosis rendah.
d)     Tidak menurunkan produksi ASI.
e)      Tidak memberikan efek samping esterogen.
f)       Efek samping utama adalah gangguan perdarahan;perdarahan berck,atau perdarahan tidak teratur.
g)      Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat.

b.      jenis minipil
a)      Kemasan dengan isi 35 pil:300ug levonorgestrel atau 350 ug noretindron.
b)      Kemasan dengan isi 28 pil:75ug norgestrel.

c.       cara kerja minipil
a)      Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis streroid seks di ovarium (tidak begitu kuat).
b)      Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi lebih sulit.
c)      Mengentalkan lender serviks sehingga mengahambat penetrasi sperma.
d)     Mengubah mobilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu.

d.      Efektifitas
Sangat efektif (98,5%).Pada penggunaan minipil jangan sampai terlupa satu-dua tablet atau jangan sampai terjadi gangguan gastrointestinal(muntah,diare),karena akibatnya kemungkinan terjadi kehamilan sangat besar.Penggunaan obat-obat mukolitik asetilsistein bersamaan dengan minipil perlu dihindari  karena mukolitik jenis ini dapat meningkatkan penetrasi sperma sehingga kemampuan kontraseptif dari minipil dapat terganggu. Agar didapatkan kehandalan yang tinggi,maka: jangan sampai ada tablet yang lupa, tablet digunakan pada jam yang sama(malam hari), senggama sebaiknya dilakukan 3-20jam setelah penggunaan minipil.

e.       keuntungan kontrasepsi
a)      sangat efektif bila digunakan secara benar.
b)      tidak menggangu hubungan seksual.
c)      tidak mempengaruhi ASI.
d)     kesuburan cepat kembali.
e)      nyaman dan mudah digunakan.
f)       sedikit efek samping.
g)      dapat dihentikan setiap saat.
h)      tidak mengandung esterogen.

f.       keuntungan nonkontrasepsi
a)      mengurangi nyeri haid.
b)      mengurangi jumlah darah haid.
c)      menurunkan tingkat anemia.
d)     mencegah kanker endometrium.
e)      melindungi dari penyakit radang panggul.
f)       tidak meningkatkan pembekuan darah.
g)      dapat diberikan pada penderita endometriosis.
h)      kurang menyebabkan peningkatan tekanan darah,nyeri kepala,dandepresi.
i)        dapat mengurangi keluhan premenstrual sindrom(sakit kepala,perut kembung,nyeri payudara,nyeri pada betis,lekas marah).
j)        sedikit sekali mengganggu metabolism karbohidrat sehingga relative aman diberikan pada perempuan pengidap kencing manis yang belum mengalami komplikasi.

g.      keterbatasan
a)      Hampir 30-60% mengalami gangguan haid (perdarahan sela,spotting,amenorea)
b)      peningkatan/penurunan berat badan.
c)      harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama.
d)     bila lupa satu pil saja,kegagalan menjadi lebih besar.
e)      payudara kehamilan ektopik cukup tinggi(4 dari 100 kehamilan),tetapi resiko ini lebih rendah jika dibandingkan denagn perempuan yang tidak menggunakan minipil.
f)       efektivitasnya menjadi rendah bila di gunakan bersamaan dengan obat tuberculosis atau obat epilepsy.
g)      tidak melindungi diri dari infeksi menular seksual atau HIV/AIDS.
h)      hirsutisme(tumbuh/bulu berlebihan di daerah muka),tetapi sangat jarang terjadi.

h.      Yang Boleh Menggunakan Minipil
a)      usia reproduksi
b)      telah memiliki anak,atau yang belum memiliki anak.
c)      menginginkan suatu metode kontrasepsi yang sangat efektif selama periode menyusui.
d)     pascapersalinan dan tidak menyusui.
e)      pascakeguguran.
f)       perokok segala usia.
g)      mempunyai tekanan darah tinggi(selama<180/110mmHg) atau dengan masalah pembekuan darah.
h)      tidak boleh menggunakan esterogen atau lebih senang tidak menggunakan esterogen.

i.        Yang Tidak Boleh Menggunakan Minipil
a)      Hamil atau diduga hamil.
b)      Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
c)      Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid.
d)     Menggunakan obat tuberculosis(rifampisin),atau obat untuk epilepsi(fenition dan barbiturat).
e)      Kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
f)       Sering lupa menggunakan pil.
g)      Miom uterus.Progestin memicu pertumbuhan miom uterus.
h)      Riwayat stroke.Progestin menyebabkan spasme pembuluh darah.


j.        Waktu Mulai Menggunakan Minipil
a)      Mulai hari pertama sampai hari ke-5 siklus haid.Tidak diperlukan pencegahan dengan kontrasepsi lain.
b)      Dapat digunakan setiap saat, asal saja tidak terjadi kehamilan.Bila menggunakannya setelah hari ke-5 siklus haid,jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2 hari saja.
c)      Bila klien tidak haid(amenorea),minipil dapat digunakan setiap saat,asal saja diyakini tidak hamil.Jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2 hari saja.
d)     Bila menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan pascapersalinan dan tidak haid, minipil dapat di mulai setiap saat.Bila menyusui penuh, tidak memerlukan metode kontrasepsi tambahan.
e)      Bila lebih dari 6 minggu pascapersalinan dank lien telah mendapat haid,minipil,dapat dimulai pada hari ke1-5 siklus haid.
f)       Minipil dapat diberikan segera pascakeguguran.
g)      Bila klien sebelumnya menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin menggantinya dengan minipil,minipil dapat segera diberikan, bila kontrasepsi sebelumnya digunakan dengan benar atau ibu tersebut sedang tidak hamil.
h)      Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan, minipil diberikan pada jadwal suntikan yang berikutnya.Tidak diperlukan menggunakan metode kontrasepsi lain.
i)        Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi nonhormonal dan ibu tersebut ingin menggantinya dengan minipil, minipil diberikan pada hari ke1-5 siklus haid dan tidak memerlukan metode kontrasepsi lain.
j)        Bila kontrasepsi sebelumnya yang digunakan adalah AKDR (termasuk AKDR yang mengandung hormon), minipil dapat diberikan pada hari ke1-5 siklus haid. Dilakukan pengangkatan AKDR.
k.      Instruksi Kepada Klien
a)      Minum minipilsetiap hari pada saat yang sama.
b)      Minum pil yang pertama pada hari pertama haid.
c)      Bila klien muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil,minumlah pil yang lain,atau gunakan metode kontrasepsi lain bila klien berniat melakukan hubungan seksual pada 48 jam berikutnya.
d)     Bila klien menggunakan pil terlambat lebih dari 3 jam,minumlah pil tersebut begitu klien ingat.Gunakan metode pelindung selama 48jam.
e)      Bila klien lupa 1 atau 2 pil,minumlah segera pil yang terlupa tersebut sesegera klien ingat dan gunakan metode pelindung sampai akhir bulan.
f)       Walaupun klien belum haid,mulailah paket baru sehari setelah paket terakhir habis.
g)      Bila haid klien teratur setiap bulan dan kemudian kehilangan 1 siklus(tidak haid),atau bila merasa hamil,temui petugas klinik klien untuk memeriksa uji kehamilan.

l.        Informasi Lain yang Perlu Disampaikan
a)      Terjadi perubahan pola haid merupakan hal yang sering ditemukan selama menggunakan minipil,terutama pada 2 atau 3 bulan pertam.Perubahan pola haid tersebut umumnya hanya bersifat sementara dan tidak sampai mengganggu kesehatan.
b)      Kadang-kadang dapat timbul efek samping berupa peningkatan berat badan,sakit kepala ringan,dan nyeri payudara.Semua efek samping ini tidak berbahaya dan biasanya hilang dengan sendirinya.
c)      Obat-obat terlalu seperti obat untuk tuberculosis(rifamisin)dan beberapa obat epilepsy dapat mengurangi efektivitas minipil.Minipiltidak mencegah terjadinya infeksi menular seksual,termasuk AIDS.Bila pasangannya memiliki risiko,kondom perlu digunakan.

m.    Peringatan Khusus untuk Pemakai Minipil
a)      Bila beberapa bulan mengalmi haid teratur dan kemudian terlambat haid,perlu dipikirkan kemungkinan telah terjadi kehamilan
b)      Bila mengeluh perdarahan bercak yang disertai dengan nyeri perut hebat,maka yang pertama sekali dipikirkan adalah kehamilan ektopik.
c)      Problem mata(kehilangan penglihatan,atau kabur),nyeri kepala hebat,maka perlu dipikirkan terjadinya hipertensi atau problem vascular.

n.      Penanganan efek samping yang sering ditemukan
            Efek Samping
     Penanganan
Amenorea
Pastikan hamil atau tidak,bila tidak hamil,tidak perlu tindakan khusus.Cukup konseling saja.Bila amenorea berlanjut atau hal tersebut membuat klien khawatir, rujuk ke klinik.Bila hamil, hentikan pil, dan kehamilan dilanjutkan. Jelaskan kepada klien bahwa minipil sangat kecil menimbulkan kelainan pada janin. Bila diduga kehamilan ektopik, klien perlu dirujuk,jangan memberikan obat-obat hormonal untuk menimbulkan haid. Kalaupun diberikan tidak aka nada gunanya
Perdarahan tidak teratur/ (spotting)
Bila tidak menimbulkan masalah kesehatan/ tidak hamil, tidak perlu tindakan khusus. Bila klien tetap saja tidak dapat menerima kejadian tersebut, perlu dicari metode kontrasepsi lain.
      Video yang berkaitan dengan teknik pemasangan KB kondom dapat dilihat pada:  https://m.youtube.com/watch?v=Wv1KWi744zQ