SKENARIO PEMBELAJARAN
KONSTRUKTIVISME
MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KOLABORATIF
Nama Peserta : Uti Lestari, S.Tr.Keb
No Urut Presensi :
44
Nama Mata kuliah : Askeb Persalinan (II)
Bahan Kajian : Infeksi Luka Jahitan
Sub Kajian : Tekhnik vulva hygiene luka
perineum
1)
Membentuk
kelompok
Dosen sebagai pembimbing mata
kuliah, dalam pembelajaran ini menerapkan metode demonstrasi sehingga dosen
membentuk kelompok kecil dalam pelaksanaan demonstrasi dengan total 5 mahasiswa
setiap kelompoknya yang terdiri dari mahasiswa yang memiliki kompetensi yang
tinggi, sedang dan rendah.
2)
Pemberian
Stimulasi/Rangsangan
Pada tahap ini pengajar melakukan
penilaian terhadap kemampuan, minat, bakat dan kecerdasan yang dimiliki
masing-masing mahasiswa. Kemudian,mahasiswa dikelompokan yang didalamnya
terdapat mahasiswa terpandai yang dapat dijadikan tutor, mahasiswa sedang yang
dijadikan fasilitator dan mahasiswa dengan kemampuan rendah dijadikan pemeran
atau presentator pada kegiatan pembelajaran untuk melatih kemampuan mahasiswa.
Pada tahap ini dosen setelah memberikan materi perkuliahan, selanjutnya adalah
memperagakan teknik asuhan persalinan normal yang benar dengan dibantu media
power point dan video.
3)
Identifikasi
Masalah
Dosen setelah membagi kelompok,
kemudian memberikan tugas, misalnya dengan memberi permasalahan agar dipecahkan
oleh kelompok tersebut. Dengan masalah yang diperoleh, semua anggota dapat
mengidentifikasikan masalah yang terjadi, seperti bagaimana pemecahan masalah
pada perawatan luka perineum, dengan masalah yang telah diperoleh semua anggota
kelompok harus berusaha untuk menyumbangkan kemampuanberupa ilmu, pengalaman,
pendapat atau gagasan.
4)
Pengumpulan
Data
Dosen memberi kesempatan kepada mahasiswa
untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis Data yang dikumpulkan berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis.
Pengumpulan data ini dapat dilakukan oleh mahasiswa dengan pengkajian yang berisi
hasil pemeriksaan TTV dan keluhan pasien. Oleh karena itu mahasiswa diberi kesempatan
untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca literatur,
mengamati objek, wawancara dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
Konsekuensi dari tahap ini adalah mahasiswa belajar secara aktif untuk menemukan
sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi, dengan demikian secara
tidak disengaja mahasiswa menghubungkan masalah dengan pengetahuan yang telah dimiliki.
5)
Pengolahan
Data
Pengolahan data menggunakan pengkodean/kategorisasi
yang berfungsi sebagai pembentukan konsep dangen geralisasi. Dari generalisasi tersebut
mahasiswa akan mendapatkan pengetahuan baru tentang alternative jawaban/penyelesaian
yang perlu mendapat pembuktian secara logis.Dosen memfasilitasi dan memberi motivasi.
Pengolahan data yang dihubungkan dalam materi ini dikategorikan dalam luka
perineum fisiologos dan patologis. Pemberian kode dalam masalah ini bertujuan
untuk membedakan langkah penanganan yang akan digunakan dalam pemecahan masalah
yaitu hanya memberikan antiseptic atau dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan
yang lebih tinggi.
6)
Verifikasi
(Pembuktian)
Pada tahap ini mahasiswa melakukan pemeriksaan
secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi
dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil pengolahan data. Mahasiswa
sebelum melakukan penjahitan luka perineum terlebih dahulu menggolongkan luka
perineum tersebut tergolong dalam luka perineum fase berapa, setelah dilakukan
pengkajian dan pemeriksaan maka mahasiswa dapat segera memberikan penanganan
dan melakukan evaluasi terhadap penanganan tersebut apakah berhasil atau tidak.
Tujuan verifikasi agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif. Untuk
itu dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menemukan suatu konsep,
teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang mahasiswa sering jumpai
di masyarakat.
7)
Menarik
Kesimpulan/Generalisasi
Tahap generalisasi/menarik kesimpulan
dalam pembelajaran ini adalah dilakukan dengan teknik kooperatif dan
kolaboratif antar mahasiswa yang bertujuan meningkat keaktifan antar mahasiswa
dalam proses pembelajaran. Pada tahap ini dosen memberikan penilaian pada tahap
akhir mahasiswa yaitu pada kegiatan demontrasi, dosen memberikan nilai dengan
acuan ceklist yang telah disediakan.
Kemampuan mahasiswa secara umum dapat diukur melalui jumlah skor pada ceklist penilaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar