PENUGASAN KASUS DAN PENANGANAN MASALAH KEBIDANAN
“TYPHOID PADA IBU HAMIL
Contoh kasus :
"Di Kota Demak terdapat sebuah Klinik yang dibawahi oleh seorang dokter dan seorang bidan, pada suatu hari ada seorang wanita hamil G2P0A0 usia 24 tahun, usia kehamilan 8 minggu, datang ke klinik bersama suaminya dengan keluhan demam tinggi sudah 6 hari, pusing disertai mual dan muntah yang berlebihan dan tidak nafsu makan. Bidan melakukan pemeriksaan dengan hasil pemeriksaan TD 100/70 mmhg, BB menurun 2KG dari BB sebelum sakit, lidah kotor dan Hb 10 gr/dl. Pada saat ibu hamil yang pertama ibu mengatakan mengalami anemia sedang yang mengakibatkan ibu mengalami perdarahan pada saat persalinan. Hasil pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan uji aglutinasi widal ibu positif.
Penanganan :
Sebagai seorang bidan saya melakukan pemeriksaan terlebih dahulu, kemudian memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil dan keluarga yang mendampingi tentang typhoid dan penanganannya.
A. Memberikan penjelasan tentang tanda dan gejala typhoid atau tipes
1. Panas lebih dari 6 hari, panas tinggi dimalam hari disiang hari panas menurun
2. Pusing disertai mual dan muntah
3. Rasa malas
4. Tidak nafsu makan
5. Lidah kotor
6. Nyeri otot dan gangguan perut seperti diare
B. Memberikan penjelasan tentang penanganan dan faktor penyebab terjadinya typhoid atau tipes Faktor penyebab
1. Pola makan : seharusnya tetap mengkonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, mengandung zat besi yang tinggi serta higienis
2. Kebersihan makanan : makanan yang akan dikonsumsi sebaiknya dicuci terlebih dahulu dengan air mengalir
3. Kebersihan diri : sebelum makan dan sesudah makan sebaiknya mencuci tangan terlebih dahulu, serta alat makan harus bersih dan menyimpan makanan harus ditempat yang bersih
4. Kebersihan lingkungan : tidak dekat dengan sumber penyakit, jamban harus bersih, tempat air / bak air di tutup dan rutin dalam membersihkannya.
C. Penanganannya
1) Pemberian antibiotic Terapi ini dimaksudkan untuk membunuh kuman penyebab demam typhoid. Obat yang sering dipergunakan adalah
a) Kloramfenikol 100mg/kg berat badan/hari/4 kali selama 14 hari
b) Amoksilin 100 mg/kg berat badan/hari/4 kali.
c) Kotrimoksazol 480 mg, 2 x 2 tablet selama 14 hari.
d) Sefalosporin generasi II dan III (ciprofloxacin 2 x 500 mgselama 6 hari.
e) Ofloxacin 600 mg/hari selama 7 hari; ceftriaxone 4 gram/hari selama 3 hari.
2) Istirahat dan perawatan
Langkah ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Penderita sebaiknya beristirahat total ditempat tidur selama 1 minggu setelah bebas dari demam. Mobilisasi dilakukan secara bertahap, sesuai dengan keadaan penderita. Mengingat mekanisme penularan penyakit ini, kebersihan perorangan perlu dijaga karena ketidakberdayaan pasien untuk buang air besar dan air kecil.
3) Terapi penunjang dan Diet
Agar tidak memperberat kerja usus, pada tahap awal penderita diberi makanan berupa bubur saring. Selanjutnya penderita dapat diberi makanan yang lebih padat dan akhirnya nasi biasa, sesuai dengan kemampuan dan kondisinya. Pemberian kadar gizi dan mineral perlu dipertimbangkan agar dapat menunjang kesembuhan penderita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar